Bercinta Di Apartment Dengan Dewi Tante Butuh Kenikmatan
KLIK66 Cerita Seks
Kali ini cerita ku berjudul Bercinta Di Apartment Dengan Dewi Tante
Butuh Kenikmatan. Dalam cerita hangat ini dikisahkan seorang brondong
dan tante yang butuh kenikmatan setelah berapa lama tida merasakan
bercinta. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Langsung saja simak cerita Hangat berjudul Bercinta di Apartemen Dengan
Dewi Tante butuh kenikmatan
Namaku Rendi Aku bisa dibilang sukses
sebagai perantau di Jakarta, umurku 28 tahun, aku punya pekerjaan dan
income yang stabil, cicilan mobilku sudah lunas dan aku tinggal di
apartemen di kawasan Kalibata (yeee ketebak kali ya) sendirian, lumayan
kesepian
Dulu-dulu mungkin cewe-cewe pacarku
sering tinggal di apartemenku Namun kali ini aku lagi gak punya pacar
Aku punya tetangga sebelah kamar, dia seorang wanita dewasa mungkin
usianya 35 tahunan Namanya Dewi, namun aku sering panggil dia Tante saja
Yang aku takjub dari wanita-wanita usia
segini selain si Tante juga adalah mereka dalam masa dewasa-dewasanya
Mature dalam hal, berpakaian simple namun masih memancarkan aura
keseksian tanpa berprilaku norak untuk memancing perhatian kayak ABG
Atau ini kelainanku yang lebih suka wanita dewasa
Aku dan Tante sebenarnya sudah cukup
akrab Setiap pagi aku sering satu lift bareng Tante Dewi menuju lobby
Yang kutau, Tante ini punya toko DVD di ambasador hasil patungan dia
dengan keponakannya Aku pun sering bertemu dengan Tante setiap kali
berenang rutin hari Sabtu pagi Namun begitu-begitu saja.
Tidak ada yang istimewa dari
pertemuan-pertemuan kami itu Saat aku lagi fresh-freshnya putus dengan
pacar, tiba-tiba pertemuanku dengan Tante Dewi lebih sering, terlalu
sering seperti bukan kebetulan seperti tiba-tiba ketemu di minimarket
dibawah lalu aku naik ke atas bareng, atau tiba-tiba parkirannya
sebelahan
Ge-erku merasa Tante ini ngikutin aku
Dari kedekatan kami ini, aku ambil kesempatan saja dengan meminta pin
bbm Tante Tante dengan senang hati memberikannya “Kupikir kamu gak
bakalan minta Ren, hampir aku yang minta duluan” ujar Tante menggodaku
Semenjak itu kami mulai bbm-an dari yang
hanya pura2 saling bertanya apakah berenang atau tidak hari sabtu, atau
aku tanya DvD film apa saja yang sudah ori Lama kelamaan chat kami
semakin intim Tante Dewi menanyakan kemana pacarku
“Aku kok gak pernah liat pacar kamu ya?
biasanya kalian berenang bareng?” “Sudah putus dari kapan tau Tante…”
“Oooo… ceritain dong ke Tante” “Tante nih kepo aja, hahahaha” tante
membalasku dengan emoticon *not interested* dan icon *:P*
“Hehehehe, iya Tan, makin ke sini makin
gak sreg sama dia, kerjanya marah maraaaah mulu, cemburu ini itu, dianya
kelewat manja, minta jemput sana sini, dikira saya gak kerja kali ya,
sekali-kali okelah, lha ini hampir tiap hari minta dijemput Egoislah,
masih ABG sih maklum” “Lah emang dia umurnya berapa Ren?”
“berapa ya, baru semester 2 tuh Tan” “oooo dasar om-om nyarinya ABG-ABG”
Monyet nih si Tante ngatain gw,
“Daripada Tante,…” aku hentikan ketikanku, aku gak tau latar belakang si
Tante Dewi ini apakah sudah punya pacar, kalo nggak kenapa sendiri dll
“Eh btw Tante tinggal sendirian aja?” “Iya, kenapa? Rendi mau temenin”
wah? agresif juga nih, dipancing dikit kesamber
“Lah kan udah ditemenin terus Tan, tapi
cuma kepisah tembok aja” dari chat2an kami, aku jadi tau Tante ini gak
mau pacaran karena dulu pernah dikecewakan Yah standar lah cewe kecewa
sama cowo Akhirnya sekarang Tante lebih memilih hidup liberal, menerima
siapa aja yang datang kehatinya tanpa ikatan.
Hari demi hari, chatting kami semakin
intim, kami jadi sering berenang bareng Dan saat berenang ini
kesempatanku untuk memanjakan mataku dengan memandangi tubuh tante di
balut pakaian renang Pakaian renang yang Tante pakai gak seberapa seksi,
malah aku pikir sangat sopan karena model baju senam yang menutupi
hingga paha
Hingga suatu saat “Ren, cerita dong kamu
udah ngapain aja sama pacar kamu” “Ah gak ngapa2in kok tante, kami
saling menjaga” “Heuuuu boong amat, dikira gak kedengeran tiap malam
kalian berdua kayak gimana?” Wah aku gak memperhatikan kalo ternyata
permainan ku dengan mantanku sampai terdengar ke kamar Tante Dewi
“Hah?” belom selesai ku ketik Tante
membalas “Kamu putus kan udah lama Ren, bukannya udah hampir 2 bulan
Emang tahan gak begituan?” “Begituan gimana nih Tan, aku gak ngerti”
“Rendi nih ya, aku delete pin bbmnya nih sekali lagi ngeles”
“ehhh, iya iya Ya gimana Tante kepengen
sih, cuma mau sama siapa? mau pake pelacur takut kena penyakit Minta
jatah2 mantan gak mungkin banget gengsi lah hahahaha ” Aku tekan enter
dan menambahkan ketikanku “Tante mau bantu brangkali?” Chat bbm berubah
dari centang menjadi *d* menjadi *r* artinya bbmku sudah kebaca sama
Tante
Tapi lama kumenunggu, Tante gak bales2
Duh, bego banget, tersinggung deh si Tante 15 menit berasa 5 jam
nungguin balesan Tante Apa ku samperin aja ya ke kamar Tante Dewi minta
maaf “TINUNG” bunyi tanda bbm masuk menyalak dari BBku
AH! Tante membalas “Saling bantu lah
Ren, aku gini-gini juga butuh, kita sama-sama manusia” begitu bunyi bbm
si Tante diikuti dengan emoticon kiss “Beneran Tante?” aku setengah
tidak percaya, tidak menyangka sebentar lagi akan bercinta dengan sang
Tante
“Enak nih mumpung masih terang, kamu ke
kamarku ya Ren 15 menit lagi, aku mau rapi2 dulu ” “Oke tan, btw aku
request boleh?” “Apa say?” “Tante gak usah make up ya” “Sure beb”
“Haiiiii… ” begitulah Tante menyambutku sambil membuka pintu setelah ku
mengetuk 2x Tante hanya memunculkan kepalanya dari balik pintu.
Sore itu sang tante terlihat fresh
karena baru saja selesai mandi, tidak ada make up yang menempel di
wajahnya sesuai permintaanku Sang tante menggunakan lingerie warna hijau
transparan Dari pandangan mata elang ini, terlihat tante gak make
daleman Makanya pas buka pintu dia ngumpet di belakang pintu terus
Tanganku ditarik masuk lalu cipika-cipiki, aku sosor saja karena gak
tahan dengan wangi nafas tante, sepertinya baru saja sikat gigi
“Eiittttsss… sabar doooong” “Maaf tan, habis tante Dewi nafsuin banget”
Aku meletakkan BB dan kunci kamarku di
meja dapur kamar tante “Maaf Tan, aku gak sopan, dateng cuma begini aja”
Aku menunjuk ke pakaianku Karena kupikir hanya sebelah kamar jadi aku
gak ganti baju, lagian ke kamar Tante mau ngentot, ngapain rapi2 Pakaian
kebangsaan yang kupakai tiap ML, kaos oblong dan celana gombrong tanpa
CD
“Gakpapa, ntar Tante bongkar juga kan?”
Tante sepikiran sama aku ternyata Sang tante mengajakku ngobrol dulu di
sofanya sambil nonton CNBC Ha? CNBC? iya, saat itu beritanya lagi
tentang Bom Boston yang baru-baru aja terjadi
Sang tante nanya-nanya soal ini itu,
teori konspirasi, doktrin agama, sampe CIA/FBI Sepertinya ini macam
icebreaking sekalian mungkin ngetes intelektual sang tamu (ane sendiri)
ini sejauh mana hahahaha aneh…
Ngobrol lumayan lama kami pun mulai
bergumul, kali ini nggak ada *entah siapa yang memulai* karena waktu itu
aku duluan yang nyosor Tante Kami ciuman hebat, tante Dewi selalu
french kiss hot sekali, tapi sebenarnya aku gak suka, aku tenangkan
tante untuk berciuman romantis.
“Tangan kamu sopan ya” tante
mengkomentari tanganku yang masih melingkar di belakang punggung tante,
mendekap erat jangan sampe tumpah eh lepas “kenapa tan? udah mau di
grepe2 emangnya?” “Euh kamu… bahasanya plis deh, di-sti-mu-la-si!”
sambil tersenyum
Aku rebahkan badan tante membelakangiku
sambil aku tetap menciumi pundak, tengkuk dan kuping tante, tanpa
basahan tentunya Aku baru saja tau kalau wanita tetap saja mau
diperlakukan halus, mau bagaimanapun latar belakang dia
“SSaaaaayyyyy… ” tanganku mulai mengelus2 perutnya Perutnya tante Dewi ini gak buncit tapi gak kenceng Pas lah
Sesekali aku menyenggol toket tante yang
ukurannya besar sekali Benar2 besar!!! mungkin ini 38C, meskipun
putingnya tidak pink lagi namun tidak lebar Sungguh seksi sekali Puting
tante sudah mengeras, aku main-mainkan seperti tombol switch on/off
gitar lembek Tante mulai mengerang dan badannya mulai belingsatan Kedua
tanganku menjamah kedua semangka lembek raksasa
Sambil menikmati kecupan demi kecupan di
pundak punggung dan tengkuk, tante mulai terlihat tidak tahan, tangan
kirikupun mulai turun ke bawah, Aku pernah lihat video di youtube, cara
terbaik merangsang vagina wanita bukanlah langung dicolok tapi dibuat
geli area sekitarnya dahulu (entahlah suhu suhu lebih tau nih hehehe)
Woooooow… begitu tanganku sampai di
memeknya, ternyata liang surganya lagi banjir, oh Jokowi harus turun
tangan nih, mencari tau banjirnya dari mana ahahahahaha… setelah
merangsang2 sebentar, kumasukkan satu jariku kedalam memek si Tante
Terasa sentakan* di tubuh tante Dewi saat jari telunjukku masuk ke dalam
“HHhhhhhhhhhh………kkkkkammmmmuuuuuu
iiiiihhhhh… ” “Beeeeeebbb…… ” lah dia manggil aku beb?? aku merasa di
atas angin setiap kali bisa membuat seorang wanita gak berdaya kita
rangsangi tersange-sange (bukankah kita semua begitu ya?)
“BBBbbbeeeeebbbbb…… jari kamu pinter amaaaat… ”
“Hhhhhhhhhhh… kamuuuuuu, aku lupaa nama
kamua” Yalah!!! sempet2nya nanya nama AKu lanjutkan lagi sodokan dengan
jari telunjuk ini Terasa badan tante mulai meronta-ronta Perlu
diketahui, sang tante ini ukurannya gak kurus loh, tinggi tante ini
hampir sedagu ku, dan beratnya mungkin 69-75kg jika ditelaah dari beban
yang diterima badanku ini
KLIK66 Tubuh tante makin menggelinjang hebat,
dia berteriak “ML-in aku… ML-in akuuuuuu… ” aku makin semangat meremas
buah dadanya dan mengobel memek nye
Terasa tante Dewi mau beranjak merubah posisi, aku dengan sigap
memindahkan tanganku dari toket kanan tante ke toket kiri tante (ingat
aku posisinya di belakangi tante dan kami pangkuan di sofa) Dengan
posisi begitu, otomatis tanganku menahan badan tante dan tante makin
mengerang mencoba keluar dari kuncianku
Tiba-tiba tangan tante mencakar tanganku yang sedang meremas toket ini
SSSSssssoooooooooooooorrrrrr…… si tante squirt, cairan hangat merembes dari lingerie tante, turun perlahan membasahai paha tante dan juga tanganku, untungnya sofa tante dari bahan kulit sintetis jadinya gak merembes lantai kayu apartemen tante langsung becek Nafas tante yang tadinya memburu mulai mereda tenang namun mukanya merah padam
SSSSssssoooooooooooooorrrrrr…… si tante squirt, cairan hangat merembes dari lingerie tante, turun perlahan membasahai paha tante dan juga tanganku, untungnya sofa tante dari bahan kulit sintetis jadinya gak merembes lantai kayu apartemen tante langsung becek Nafas tante yang tadinya memburu mulai mereda tenang namun mukanya merah padam
Lalu berselang beberapa menit, tante
merebut tangan kananku dan tante menarik badanku Aku terjatuh diatas
becekan squirtan tante, punggung kaos dalamku becek tante menyusul
menjatuhkan badannya ke atas badanku Sepintas kami bergulat untuk
mendapatkan posisi diatas satu sama lainnya.
Namun aku seperti naluriah membiarkan
tante Dewi menguasai badanku Kami bergumul dan berguling2 menjauhi
becekan dan melanjutkan aksi kami di karpet bulu di lantai tidak jauh
dari sofa, menghindari cairan squirt-an tante,* tante masih menyerangku
dengan meniban badanku, menciumiku dengan brutal
“Taaaannn… mmmm… mmmmmmpppelan-pelan
ajaaa…mmmm” french kiss super sange Aku baru sekali ini bercinta, bahkan
belum sampe ML sudah begini sangenya Sepertinya tante tidak mau
mendengarkan permintaanku
Kami berciuman hebat, kontolku sudah
mengeras sekali dan menggesek2an ke celana lingerie tante Tante makin
menggila, dia rebut kontolku dengan tangan kanannya dan dikocok2 sambil
masih menciumi bibirku Aku pun tak kalah sigap, kucoblos memek Tante
dengan jari telunjuk “AAAkkkkkkhhhhh… Bangsaaat!!!” PLAKKKK!!!!! OMG
kenapa nih gw digampar tante “Lakuin lagi! Lakuin lagiii!!!” wah ada
potensi BDSM sepertinya.
Lalu sambil masih menindih badanku
seperti tidak mau melepaskan badanku, Tante memutarbalikkan badannya,
dan slubb!!! tiba2 mulutnya sudah ada di kontolku… dan sebagai
balasannya, saya dihidangkan lembah gelap yang indah, aku jilat2in saja
sampe Tante Dewi mulai mengerang2 kurang lebih dari sejak perciuman kamu
di sofa hingga posisi 69 ini sudah hampir lebih dari setengah jam
Tante mungkin mulai heran (dan takjub I don’t know) kenapa aku belum crot juga
“Kammmuuuu… beloom mau keluarrr???” “Belom taaant…” belom sempat aku menyelesaikan kalimatku, tante squirt untuk yang kedua kalinya, menyemprot tepat di mukaku Aku gak tau squirt ini cairan apa, katanya yang pasti bukan cairan kencing Lagipula aku lagi sange di ubun2 gini gak nolak lah
“Kammmuuuu… beloom mau keluarrr???” “Belom taaant…” belom sempat aku menyelesaikan kalimatku, tante squirt untuk yang kedua kalinya, menyemprot tepat di mukaku Aku gak tau squirt ini cairan apa, katanya yang pasti bukan cairan kencing Lagipula aku lagi sange di ubun2 gini gak nolak lah
“HHhhhhhhhhhh… gilllllaaa… permainan
kamu hhhh hhhh hebat yah hhh hhhhhh aku mau kontol kamu sayyyyyy mmmm
mmmmm” ujar sang tante sambil lanjut menyepong kontolku “Aku udah boleh
masukin ya tan, tapi gak enak nih masa di lantai?” tante beranjak dari
tubuhku sambil tetap menyepong kontolku Aku dengan susah payah berdiri
dan tantepun berlutut melanjutkan emutannya
“Taaaannn… katanya mau dimasukin?” aku
yang tak tahan di sepong mulai blingsatan seperti mau crot Tante mungkin
melihat aku seperti mau crot, akhirnya melepaskan sepongannya dan
secepat kilat menyambar bibirku, kami berdua bercumbu kembali Cumbuan
ini hebat sekali, seperti si tante Dewi ini benar2 lagi mengeluarkan
pusing2 di kepalanya
Kami berciuman sambil berdiri, tante
berujar “Ke kamar mmmm aja mmmm sayymmmm” sambil menarik badanku yang
erat menempel dengannya DIbukakan pintu kamar dia dengan posisi kami
berjalan sambil berciuman
Terbukalah kamar tidur tante Tempat
tidur size 200 yang besar dan dengan bedcover yang masih tertata rapi
Aku angkat tubuh tante dengan memegang kedua paha tante, kedua kaki
tante pun refleks melingkarin tubuhku, kontolku yang tegang masih
tertutup celana mulai memaksa masuk ke memek tante yang juga masih
tertutup lingerie
Kemudian aku lemparkan sang tante ke
kasur Buuuuukkkkkk…… setelah itu aku membuka celana dan kaosku segera
Tante juga bermaksud untuk membuka lingerienya namun aku hadang “Jangan
tan, nanti aku bantuin…” Ku serang tante, mencumbunya dengan ganas, kami
bergumul hebat dalam waktu singkat tempat tidur tante yang rapi sudah
gak karuan
Aku yang sudah blingsatan mencoba membuka lingerie tante Dewi Tapi akunya tidak sabaran hingga lingerie tante robek
“Maaf tante… nanti kuganti” “Udah
gakpapa ayo ngentot aja” And here is the moment of truth Kepala si Otong
sudah nangkring ke mulut goa si tante
Perlahan-lahan kumasukkan Blessssss…
“AaaaAAAAaaAAkkkkhhhh… ennnnaaak beeeeb…… uuuuughhhh perrrasaaannnn tadi
kontol kammmmmmu kecil deh, kok kalo udah masuk berasa tebel enaaaaak”
WATDE??? sialan nih tante, sebagai hukuman, kuhentakkan keras2 hujamanku
sekali, cukup sekali itu Tante langsung banjir dan mulai menggoyang2kan
pantatnya sebagai reaksi genjotanku
kulanjutkan genjotanku bervariasi,
posisi kami masih misionaris rpm rendah berganti2
cepat-pelan-cepat-pelan, biar gak terlalu capek Terasa tante mesinnya
udah mulai panas, kami bercinta dengan posisi ini lama sekali, aku
sangat menikmati setiap jengkal tubuh kenyal tante.
Mungkin tante sudah mulai bosan, tante
pun mengambil kendali agar kami berubah posisi Kami berguling kesamping,
kontolku terlepas sebentar namun tante dengan sigap langsung memasukkan
kembali kelubang memeknya “Oooooouuuhhhhhh… mmmm… reeeeennn…… ” tante
Dewi menggenjot si Joni perlahan2 hingga akhirnya dengan ritme konstan
Sesekali tante menciumi bibirku dengan begitu basahnya
Tante juga sesekali menggigiti putingku,
selama posisi ini tanganku tidak pernah lepas dari kedua belah dadanya,
bergantian aku menjilati puting ranum tante Seperti kubilang, puting
tante sudah tidak pink lagi, namun aku tak peduli aku sangat menikmati
menggoda tante dengan jilatan-jilatan ini Terasa genjotan tante semakin
menjadi, moaning tante semakin keras
“Aaaaaakhhhhh… teruuuuus terusssssss… beeeebbbbbbbaaaaaakkkhhhhhh”
Kemudian dia menarik kedua tanganku dari
toketnya dan dengan satu tangan meletakkannya jauh di atas kepalaku
sedangkan tangannya yang lain dengan erat menjambak rambutku, aku
seperti tawanan yang disekap agar tidak kabur Lalu masih dalam posisi
woman on top kedua kaki tante Dewi mencoba melingkari badanku sampai2
aku harus mengangkat pantatku agar kaki tante ini bisa masuk ke bawah
Aku serasa dililit ular anakonda Seperti
sedang bergulat akupun berusaha keluar dari kuncian tante, kakinya
memiting tubuhku sambil tetap menggenjot kontolku Saat erangan tante
semakin keras dan genjotannya semakin kencang, akhirnyaa… SRRRRrrrtttt
aku merasakan dinding vagina tante berdenyut2 hebar memijat batang
kontolkua Tante sedang orgasme
“Oooouuuuhhhhhhh……hhhhhhhhhhhhhh…
hhhhhhhhhh h… hhhhhmmmmmhhhhh hhhhh hhh” Nafas tante yang tadinya gak
karuan, perlahan seperti terbuang lega semua
“Nikmat sekali bercinta dengan kamu Ren”
“Enak sih enak, aku belum keluar nih Tan!” ujarku protes “Iyaaa deh…
cowo itu makin lama makin bagus? Istirahat sebentar ya, Tante Dewi janji
pasti bikin kamu crot kok, kalo nggak juga berarti kamu ini hebat
sekali, dan tante gak akan ngasi kamu pulang sebelum kamu crot ” Aku
emang ada “kelainan” Aku ini lama sekali crotnya, aku bisa 3 jam
bercinta dan tidak crot juga
Apalagi kalau menggunakan kondom Aku
setengah bangga, kebanyakan wanita-wanita yang kuentotin malahan protes
karena aku terlalu lama Dan dikala si Joni otong lagi cape, bukannya
cepet crot, yang ada malah ngambek total Ah geblek
GGggrrrrkkkkkkkkggrkkgrrrkkk…
“Eh bunyi apa tuh?” tanya Tante “Perut
kamu ya? hahahaha, udah gembul, lagi tengah2 ML kok ya bisa2nya laper?”
“Yah si tante, kepalaku, perutku sama tititku itu yang ngatur
departemennya beda2, jadi bisa aja laper ” “Yaudah kita break dulu deh
ya Ren, aku pesenin bakmi, abis makan kita lanjut gulat lagi, Tante Dewi
mau ber-ronde-ronde sama kamu ”
Wek! Kulihat jamku udah jam 7 malam Bisa balik jam berapa nih?
Akhirnya setelah makan dan istirahat
sebentar dengan ngobrol2, kami melanjutkan pertarungan kami Malam itu
hingga pagi, kami bercinta 4 ronde, aku ngecrot 2 kali jadi total dengan
yang sore/siang 5 ronde dengan skor 2-5 Itu diluar squirt-an Tante
“Tante, makasih ya hari ini aku puas sekali”.
“Aku yang terima kasih Ren, kamu hebat
sekali, kayaknya ini dendam 2 bulan gak ML ya? kapan-kapan kita lakuin
lagi ya” “Pasti Tan, aku siap ngelayanin Tante Dewi kapanpun Tante mau ”
“Aku juga Ren sebaliknya, kalo kamu yang perlu bilang aku aja ” Aku
tersenyum dan kubilang “Aku balik ya Tan” jam di posisi 3 pagi
“Tanggung beb, nginep aja sampe besok, eh ini udah besok ya? Kalo pulangnya besok aku janji aku mandiin deh” Kata Tante Dewi.
No comments:
Post a Comment