CERITA PANAS BERHUBUNGAN INTIM DENGAN MAMA & KAKAK KU
KLIK66 Cerita Panas
saat Bercinta DengaMama Ku & Kakak ku ,akan ku ceritakan pengalamn
ku , aku memiliki 2 saudara kandung dan saat ini Papa ku sedang berada
di luar kota karena dinas pekerjaan.
Mamaku seorang wanita yang sangat
menarik, wajahnya cukup cantik, kulitnya mulus, tapi aku nggak pernah
kepikiran untuk menyetubuhinya, hingga pada suatu siang, aku nggak
kekampus, adikku masih disekolah, sedangkan kakakku ada dikamarnya.
“Ataa…kemari sebentar, sayang!” Terdengar suara mama memanggilku dari arah kamar mandi. Aku langsung bergegas kesana,
“Ada apa, mama?” Tanyaku.
“Ada apa, mama?” Tanyaku.
“Sayang, tolong diputar kran air ini,
keras sekali” Mama hanya mengenakkan handuk yang tidak terlalu lebar di
tubuhnya. Paha mulusnya terlihat jelas, serta belahan dadanya yang indah
nampak juga. Darahku sempat berdesir menyaksikan pemandangan itu.Aku
langsung menuju keran air dan memutarnya, ternyata keran itu benar-benar
keras. Aku mengerahkan semua tenagaku, dan akhirnya air memancar dengan
deras sehingga mengenai sebagian pakaianku.
“Aku jadi basah nih mama” Kataku.
“Aku jadi basah nih mama” Kataku.
“Buka aja pakaian kamu, biar nanti mama yang nyuciin” Aku langsung membuka pakaianku kecuali celana dalam yang aku kenakan.
“Itu juga kan basah, dibuka aja
sekalian” Kata mama. Aku jadi malu telanjang didepan mama. Akhirnya aku
melepaskan celana dalamku. Batang penisku setengah berdiri menggelantung
di selangkanganku. Mama tersenyum,
“Wah, besar juga anu kamu” Wajahku memerah, mama kemudian melepas handuknya dan memberikannya padaku
“Nih keringin tubuh kamu dengan ini”.
Aku sangat terkejut, mama tidak memakai BH dia hanya mengenakkan CD
saja. Buah dadanya yang bulat indah terpamapang jelas didapan mataku.
“Kok kamu jadi bengong begitu, belun
pernah liat yang ginian yah?” Mukaku tambah merah. Mama kemudian
membalikkan tubuhnya dan segera mandi dengan air yang memancar dari
shower.
Aku belum beranjak sedikitpun.
Aku belum beranjak sedikitpun.
“Nak, tolong punggung mama disabunin”.
Aku mengambil sabun cair, dan mulai menggosokkan punggung mama. Aku
rasakan kulit mama yang masih kencang dan lembut. Punggung mama yang
mulus aku gosok namun bisa desebut membelai dari pada menggosok punggung
mama.
Kami menghadap sebuah cermin besar yang
ada dikamar mandi, hingga bagian depan tubuh mama terlihat jelas dengan
payudara yang masih kencang dan besar juga putting payudara mama yang
berwarna coklat tua namun sangan indah dan kontras dengan kulit mama
yang putih. Mama memejamkan matanya menikmati usapanku. Jantungku
berdetak keras tanda deras nya aliran darah di dalam tubuhku yang
membangkitkan hormon kejantananku dan juga nafsu yang semakin naik.
Dengan tangan yang agak gemetar aku
mulai memutar gosokan tanganku di punggung mama agak ke dapan dan
membelai bagian sisi tubuh mama. Aku semakin tak dpat mengontrol nafsu
dan libidoku. Jiwa ku bergejolak antara tidak atau lakukan untuk mulai
merangsang mama. Namun pertahanan iman ku jebol juga. Aku dekatkan
tubuhku yang bugil makin mendekat tubuh mama, dan aku dekatkan kepalaku
ke leher mama. Lalu kemudian kuberanikan diri untuk muncium leher mama,
tanganku mulai meremas buah dadanya pengen sekali aku masukan kontol ku
kedalam memek nya.
“Jangan, sayang, ini mama kamu”. Tapi
mama tidak berusaha untuk melemaskan diri. Aku terus meremas-remas buah
dadanya. Aku rasakan buah dada mama yang kenyal dan empuk. Dengan sabun
yang masih ada di telapak tanganku, buah dada mama terasa sangat licin
namun aku sangat menikmati remasanku di payudara mama. Mama memejamkan
matanya dan bibirnya mulai terbuka dan aku melihat mama menggigit bibir
nya sendiri, mungkin mama juga menikmati perlakuan aku, anak kandung nya
sendiri.
“Oohh..sshh..jangaann, Ataaa..”.
Tiba-tiba mama sadar, ia berbalik kearahku, mukanya sangat marah dan..
“Plaakk” tangan kirinya menamparku. Aku dan mama kemudian diam seribu
bahasa. Lalu mama bersuara..
“Apa yang kamu lakukan tadi, kamu mau
menyetubuhi mama?”. Aku masih diam. Mama maju mendekatiku, aku jadi
takut kalau mama akan menamparku lagi. Aku semakin tak karuan karena
ketakutan. Ingin rasanya aku langsung lari keluar dan tidak akan bertemu
mama lagi, namun..
“Kalo kamu mau begitu, baiklah, terus
terang mama juga terangsang dan ingin merasakan batang penis kamu ini,
tapi jangan sampai orang lain tahu.” Mama berkata sambil memegang batang
penisku yang sudah tegang.
Seperti mendengar petir di siang
bolong..!! nafsu ku yang sudah tidak dapat aku kontrol akhirnya mendapat
penyaluran nya dan gejolak jiwaku lepas sudah saat mendengar perkataan
mama tadi. Aku langsung memeluknya, saat tubuh bugil ku bersentuhan
dengan tubuh bugil mama yang basah seakan ada hentakan listrik di dalam
tubuhku. Kulit tubuh mama yang lembut kini bersentuhan kulit tubuhku.
Libido ku naik hingga puncakya. Dan entah apa yang dapat aku lukiskan
dengan kata-kata saat aku mencium bibir mama.
Bibir ku bersentuhan dengan bibirnya, ku
cium dengan penuh nafsu, mama pun membalasnya dengan liar.
“Mmmmmhh..mmmhhh”. Lidah kami saling beradu satu sama lain. Tubuh kami
saling berhimpit, buah dada mama menekan di dadaku,terasa hangat dan
sensasi yang mama berikan sangat indah dan nikmat. Penisku juga menekan
bagian bawah perut mama yang masih terbilang agak rata walaupun ada
sedikit menggembung. Aku rasakan kehangatan tubuh mama walaupun tubuh
kami dalam keadaan basah.Tangan mama megusap penisku.
Akh.. nikmatnya saat jari-jemari mama
yang panjang lemtik dan telapak tangan mama mengusap permukaan penisku
yang makin keras dari pangkal hingga ujung kepala penis, sementara
tanganku berada di buah dadanya. Aku remas dengan nafsu,namun aku ingin
mama juga menikmati remasan anak nya pada buah dada mamanya, aku
berusana meremasnya dengan lembut namun..
Mama kemudian turun kebawah kemudian
jongkok, wajahnya kini berada tepat didepan batang penisku yang sudah
tegang. Mama menjulurkan lidahnya kekepala pelirku dan akhirnya
memasukkan batang penisku kemulutnya.
“Ooohh..sshh..eenaakk mama..maa”. Mama
terus mengisap batang penisku. Lidahnya menjalar diseluruh permukaan
batang sampai ke kantung zakar. Hangatnya rongga mulut mama sangat
terasa di seluruh permukaan batang penisku. Mama memainkan lidah nya di
uah jakarku. Lidah mama menyentuh lubang penisku, lalu turun sewrah
dengan urat penisku, makin ke pangkalnya, lalu mama megulum buah
jakarku.
Aku bergidik menahan dan merasakan
kenikmatan itu, lidah nya kemudian naik lagi menuju kepala penis dan
saat sampai di ujung penisku, mama dengan lahap memasukan lagi penisku
ke dalam mulutnya dang kemudian menghisapnya dengan keras. Aku pegang
kepala mama ku sambil membelai rambutnya dan agak sedikti menekan kepala
mama ke selangkangan ku.
Nafasku makin teregah-engah, lalu aku
melihat ke bawah ke arah mama yang dengan nafsu dan cepat mengocok
batang penisku di dalam mulutnya. Aku melihat ekspresi wajah mama yang
cantik dan terasa semakin cantik saat melihat beliau mengulum dan
mengocok penisku. Aku makin merasakan sensai itu saat mama memandang aku
kemudian berusaha terseyum walau penisku masih ada di dalam mulutnya.
“Sayaaang, kalo kamu udah pengen keluar,
keluarin aja, nanti mama telan” sahut mama sambil mengulum kepala
penisku. Terlihat ludah mama membasahi seluruh permukaan penisku hingga
terlihat mengkilat dan ada cairan yang sedikit kental yang menempel di
antara bibir dan batang penisku.
Aku yang memang sangat menikmati
perlakuan mama sudah tidak dapat menahan untuk orgasme. Sambil
melanjutkan kocokan nya mama meremas pantat ku Aku kemudian
menyemprotkan cairan spermaku… “Crot..crot..crot…” aku semprotkan semua
air mani ku di dalam mulut mama. Sambil sedikit mengerang dan sedikit
berteriak aku leaskan seluruh nafsu itu di dalam mulut mama ku yang
cantik. Mama langsung menelan semuanya, semua calon cucu-cucunya mama
telan habis.
KLIK66 Aku merasakan hisapan kuat di
penisku.terdengat suara “Glek..” saat mama menelan semua cairan kental
dari penisku. Lalu mama mengeluarkan penisku dari dalam mulutnya, mama
mengusap bibirnya yang basah oleh spermaku dan kemudian melanjutkan
mengulum penisku membersihkan sisa spermaku. Tubuhku seakan lemas, lutut
ku seakan tidak dapat menahan lagi berat tubuh ini, penisku mulai
melembek dan terasa agak linu di ujung nya tapi yang aneh biasanya bila
aku onani, setelah aku menyemprotkan sperma.
Tak ada 1 menit penisku langsung lembek
dan mengecil namun saat ini mungkin kodisinya masih keras 80%, melihat
itu mama lalu tersenyum. Aku di biarkan oleh mamaku untuk beristirahat
sebentar,namun tidak sampai 2 menit penisku mulai mengeras lagi, nafsu
dan libido ku naik lagi melihat mama yang bugil. Mama lalu berbaring
dilantai,
“Naaakk, memek mama di hisap yaa..!” Aku langsung membungkuk dan menjiati seluruh permukaan memeknya.Kelentitnya
aku jilat dan kugigit-gigit. Aku mencium aroma khas kewanitaan mama
yang mebuat nafsu ku tak terkendali lagi. Aku merasakan cairan vagina
mama yang bening dan terasa nikmat dan gurih. Aku hisap lubang tempat
aku lahir dulu, aku masukan lidah ku ke dalam memek mama yang lembut dan
hangat itu. memek mama makin basah oleh cairan vagina mama dan juga oleh ludahku.
“Ssssshhhh…yeeeeeaaahh…teerruuss
sayaaang” Tidak lama kemudian, mama sudah tidak tahan lagi, tubuhnya
mengejang, pantatnya bergerak-gerak tak karuan.
“Ataa..sshh..mamaa sudah maauu keluaarr…sshh..ooh..yeeess” Cairan putih mengalir dari lubang senggamanya, aku langsung menelan seluruh cairan itu. Emh nikmat nya..
Tiba-tiba pintu kamar mandi yang tidak terkunci itu terbuka, kakakku Rudi masuk, dia sangat kaget melihat yang aku dan mamaku lakukan.
“Ataa..sshh..mamaa sudah maauu keluaarr…sshh..ooh..yeeess” Cairan putih mengalir dari lubang senggamanya, aku langsung menelan seluruh cairan itu. Emh nikmat nya..
Tiba-tiba pintu kamar mandi yang tidak terkunci itu terbuka, kakakku Rudi masuk, dia sangat kaget melihat yang aku dan mamaku lakukan.
“Apa-apaan kalian, awas nanti aku adukan ke papa”
“Jangan, Rudi sayang, jangan dilaporin
ama papa, kalo kamu mau kamu boleh ikut juga”. Kata mama Sementara aku
hanya diam dan tak tahuapa yang harus lakukan.
“Boleh nih mam?” Rudi langsung
melepaskan pakaiannya. Mama merubah posisinya. Dia sekarang nungging,
kak Rudi berada didepannya, penisnya sedang dihisap mama. Kak Rudi
terlihat menikmati isapan mama di batang penis nya. Aku berada dibagian
pantat mama. Bongkahan pantatnya ku remas, batang penisku kumasukkan
kedalam liang senggamanya. Liang itu masih terasa sempit.
“Oohh…yeess…mmhh…sshh”. mama mendesah
saat perlahan batang penisku masuk menusuk ke dalam memek mami yang
lembut dan hangat.Aku memaju-mundurkan pantatku. “Clook..clookk..clook”
aku merasakan jepitan dan remasan otot vagina mami di batang penisku.
Daging vagina mama yang lembu, basah dan licin semakin membuat gerakan
keluar masuk penisku makin lancar. Sambil aku kocok penisku di dalam
memek mama, aku remas buah dada mama dari belakang dan juga aku cium
bagian belakang lehernya.
Aku remas pantat mama, aku belai
tubuhnya yang maiknbasah oleh keringat. Aku pegang pinggang mama yang
ramping sambil aku tarik seirama dengan gerakan tusukan penisku di dalam
vagina nya. Mama tampak sangat menikmatinya. Kupompa penisku menghujam
vagina mama. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal pahaku. Kupeluk
mamaku dari belakang sambil terus bergoyang perlahan meremas
payudaranya.
15 menit kemudian mama berbaring
menyamping, kak Rudi menyetubuhi dari belakang. Pantat kak Rudi maju
mundur, kaki kanan mama terangkat keatas, tangan mama mengocok-ngocok
batang penisku. Suara erangan aku, rintihan nikmat kak rudi dan desahan
mama memenuhi ruangan kamar mandi kami. Lalu, kak Rudi berbaring
terlentang dilantai, mama naik diatas tubuhnya, penis kak Rudi berada
diliang senggama mama, mama menaik turunkan pantatnya, sesekali mama
membungkuk dan mereka saling mengulum di bibir.
“Maa, punyaku dimasukkan dimana niih” Tanyaku.
“Sini sayang masukkan di lubang pantat
mama”. Kata mama sambil terengah-engah dan mendesah menikmati sodokan
dari kak Rudi. Aku lalu jongkok di belakang tubuh mama, aku pengang
pinggulnya agar pantat dan pinggul mama yang berputar dan bergoyang
berhent, kak rudi tidak berhenti-hentiya meremas buah dada mama malah
kadang mengulum putting payudara mama yang menbuat mama semakin
keenakan. Aku lalu memasukkan batang penisku ke lubang anus mama. Aku
rasakan lubang anus mama yang sempit dan juga hangat, dan dengan batual
ludah gerakan masuk-keluar penisku di anus mama menjadi lancar.
Mama sangat menikmati perlakuan kedua
anak kandungnya itu. Terlihat dari ekspresi wajah mama, mama mendesah
nikmat, mengerang dan menjerit pelan saat kenikmatan yang mama rasakan
makin memuncak. Nampak dicermin mama sedang disetubuhi oleh kedua anak
laki-lakinya, posisi mama berada diantara aku dan kak Rudi.
“Sshh…sssshh..yeess..oohhyeee” celoteh
mama yang makin tak kuasa menahan kenikmatan yang di berikan kedua anak
kandung nya, dan benar tak lama tubuh mama tiba-tiba bergetar, bergidik
dan diakhhiri desahan dan lengguhan panjang yang keluar dari mulut mama
hingga tubuh mama abruk di atas tubuh kak Rudi. Kami yang menyadari mama
telah orgasme mebiarkan beberapa saat untuk mama menikmati orgasmenya
sebelum kami lanjutkan gerakan penis kami masing-masing di dalam tubuh
mama.
Beberapa menit kemudian aku dan kak Rudi sudah hampir orgasme.
“Sini sayang,” kata mama. Mama jongkok
dilantai, aku dan Rudi berdiri dedepannya. Mama mengocok dan mengulum
penis kami berdua secara bergantian. Dan akhirnya ‘Crot..crot..crot..’
kami berdua orgasme, cairan sperma kami memancar hampir bersamaan. Aku
dan kak rudi menikmati saat cairan kental dari penis kami muncrat dan
memancar ke arah mulut mama.
“srluup…srllllp… ” Mama menelan habis
cairan kami. Sebelum menelan habis cairan sperma kami berdua, mama
memainkan dulu cairan sperma kami berdua di mulutnya dan memperlihatkan
kepada kami saat cairan putih kental itu memenuhi rongga mulut mama.
Memang tidak semua cairan sperma kak
rudi dan aku mama telan ada sebagian yang menyebar di pipi mama. Lalu
akhirnya mama kembali menelan calon-calon cucunya lagi. Mama
membersihkan bibirnya dari sisa air mani kami berdua dengan mengusapkan
tangan nya, lalu kami berciuman.
Lalu kamu bertiga mandi bersama-sama.
Sampai sekarang kami bertiga sering bersetubuh. Kadang-kadang aku dan
mama tanpa kak Rudi atau sebaliknya, tapi tanpa sepengetahuan papa
No comments:
Post a Comment