ABG NAKAL THREESOME DI WARNET
KLIK66 Cerita Sex ABG
Nakal Threesome Di Warnet , Cerita ini adalah cerita kisah Nyata yang
saya alami sewaktu saya baru masuk Perguruan tinggi yang dimana saya
belum mengetahui tentang Fasilitas Internet dan Canggih nya tekonologi
Digital pada komputer.
Cerita seks
ini terjadi yang sejak berkenalan dengan seorang teman di ITK saya
mulai mengenal apa itu internet . Dan saya suka sekali pergi ke warnet
dan hampir tiap hari saya berada di sana .
Semakin lama saya suka sekali ber-
chatting ria sampai suka lupa waktu dan pulang malam hari . Sebelum
memulai kisahku ini aku ingatkan agar selalu ingat dengan ceritaku.
Karena hanya yang selalu memberikan cerita cerita terbaru . Langsung
saja ku mulai cerita ku ini .
Pada hari sabtu , saya seperti biasa
suka nongkrong di warnet mulai jam 18 :00 , dan saya langsung mengecek e
-mail. Setelah selesai saya suka browsing sambil chat . Pada saat itu
hujan deras mengguyur seisi kota disertai angin . Pada saat saya membeli
minuman ( di dalam warnet) , saya melihat dua orang gadis yang memasuki
warnet.
Mereka terlihat basah kuyup karena
kehujanan, dan ketika itu mereka mengenakan kaos warna putih dan biru
(cewek yang satunya ) , dan celana pendek. Dari balik kaos putih basah
itu saya bisa melihat sebuah BH warna merah muda, juga sepasang payudara
montok agak besar .
Saya kembali ke meja dan melihat mereka
berdua menempati meja di depan saya . Sambil menunggu jawaban dari chat,
saya mencuri pandang pada dua gadis itu.
Semakin lama saya lihat saya tidak bisa
konsentrasi , mungkin karena cara duduk mereka yang hanya mengenakan
celana pendek itu , sehingga terlihat paha putih mulus dan juga sepasang
buah dada dalam BH yang tercetak jelas akibat baju yang basah . Pada
jam 20 : 00, listrik di warnet itu padam .
Para penjaga warnet terlihat sibuk
memberitahu bahwa listrik akan segera menyala dan meminta agar netter
sabar . Tetapi 30 menit berlalu dan tidak ada tanda- tanda bahwa listrik
akan menyala sehingga sebagian netter merasa tidak sabar dan pulang.
Sedangkan saya masih di dalam warnet dan ingin ikut pulang , tapi saya
tidak bisa karena di luar hujan masih deras dan saya hanya membawa motor
.
Begitu juga dengan 2 gadis di depan saya
, mereka sudah membayar uang sewa dan tidak bisa pulang karena hujan
masih deras . Mereka hanya bisa duduk di sofa yang disediakan pihak
warnet (sofa yang digunakan untuk netter apabila warnet sudah penuh dan
netter bersedia menunggu ).
Wajah mereka tampak gelisah terlihat
samar – samar akibat emergency light yang terlampau kecil , mungkin
karena sudah malam dan takut tidak bisa pulang. Melihat kejadian itu
saya tidak tega juga, apalagi hawa menjadi dingin akibat angin yang
masuk dari lubang angin di atas pintu. Saya pun mendekati mereka dan
duduk di sofa.
Ternyata mereka enak juga diajak
ngobrol, dari situ saya mengetahui nama mereka adalah , Intan ( baju
putih) dan Citra (baju biru ) . Lagi enak – enaknya ngobrol kami
dikejutkan oleh seorang cewek yang masuk ke dalam sambil tergesa- gesa .
Dari para penjaga yang saya kenal, cewek tadi adalah pemilik warnet .
Saya agak terkejut karena pemilik warnet
ini ternyata masih muda sekitar 25 tahun, cantik dan sexy . Cewek tadi
menyuruh para penjaga pulang karena listrik tidak akan nyala sampai
besok pagi. Setelah semua penjaga pulang , cewek tadi menghampiri kami .
“Dik, Adik bertiga di sini dulu aja ,
kan di luar masih hujan, sekalian nemenin Mbak ya . . ” kata cewek yang
punya nama Mina ini . Kemudian berjalan ke depan dan menurunkan rolling
door . “ Saya bantu Mbak , ” kataku . “ Oh , nggak usah repot- repot . .
” jawabnya. Tapi aku tetap membantunya , kan sudah di beri tempat
berteduh .
Setelah selesai aku menyisakan satu
pintu kecil agar kalau hujan reda aku bisa lihat. “ Ditutup saja Dik,
dingin di sini . . ” kata Mina, dan aku menutup pintu itu . Entah setan
mana yang lewat di depanku, otak ini langsung berpikir apa yang akan
terjadi jika ada tiga cewek dan satu pria dalam sebuah ruangan yang
tertutup tanpa orang lain yang dapat melihat apa yang sedang terjadi di
dalam
Aku kembali duduk di sofa sambil
berbincang dengan mereka bertiga jadi sekarang ada empat orang yang
tidak tahu akan berbuat apa dalam keremangan selain berbicara. “Sebentar
ya Dik , saya ke atas dulu, ganti baju. . ” kata Mina. Aku bertanya
dengan nada menyelidik , “ Mbak tinggal di sini ya ?” “Iya , eh kalian
di atas aja yuk supaya lebih santai , lagian baterai lampu sudah mau
habis , ya . . ” katanya .
Kami bertiga mengikuti Mbak Mina ke atas . Warnet itu terdapat di sebuah ruko berlantai tiga , lantai satu dipakai untuk warnet , lantai dua dipakai untuk gudang dan tempat istirahat penjaga , lantai tiga inilah rumah Mina.
Kami bertiga mengikuti Mbak Mina ke atas . Warnet itu terdapat di sebuah ruko berlantai tiga , lantai satu dipakai untuk warnet , lantai dua dipakai untuk gudang dan tempat istirahat penjaga , lantai tiga inilah rumah Mina.
Menaiki tangga ke lantai tiga , terdapat
sebuah pintu yang akan menghentikan kita apabila pintu tidak dibuka,
setelah masuk kami tidak merasa berada di sebuah ruko tapi di rumah
mewah yang besar , kami disuruh duduk di ruang tamu . Mina bilang dia
akan mandi dan menyalakan sebuah notebook agar kami bertiga tidak bosan
menunggu dia mandi.
Ternyata notebook itu tidak memiliki game yang bisa membuat kami senang . Tapi aqu sempat melihat shortcut bertuliskan Cerita Seks,
aku menduga ini adalah permainan , ketika kubuka ternyata isinya adalah
cerita yang membuat adikku berdiri . Intan dan Citra pun agak malu
melihat cerita- cerita itu .
KLIK66 Tapi yang membuat aku tidak tahan adalah
mereka tidak memperbolehkan aqu menutup program itu dan mereka tetap
membaca cerita itu sampai habis . aqu pun hanya bisa terbengong melihat
mereka berada di kiri dan kananku. Setelah selesai membaca, Intan
merapatkan duduknya dan aqu bisa merasakan benda kenyal menempel di
lengan kananku.
Citra pun mulai menggosokkan telapak
tangannya ke paha kiriku. Sambil mereka melihat cerita yang lain, aku
merasakan sakit di dalam celanaku . Aqu sudah tidak bisa konsentrasi
pada cerita itu , mereka semakin menjadi – jadi, bahkan Intan membuka
kaosnya dengan alasan merasa panas ,
Sedangkan Citra membuka kaosnya dengan
alasan kaosnya basah dan takut masuk angin. aqu merasa panas juga
melihat tubuh mereka, sambil membetulkan posisi adik , aku mengatakan
kalau hawanya memang panas dan aku membuka baju juga.
Kini tangan mereka berdua dirangkulkan
di tengkukku , aku semakin panas karena lenganku merasa ada dua benda
kenyal yang menghimpit tubuhku dari kiri dan kanan . Akhirnya jebol juga
iman ini , aku menaruh notebook itu di meja di depanku dan aku menciumi
Intan dengan nafsu yang sudah memuncak ,
Intan pun tak mau kalah sama seranganku, dia membalas dengan liar .
Sedangkan Citra sibuk menciumi dan menjilati dadaku. Tangan kiriku
kulingkarkan pada Citra dan mulai meremas buah dada yang masih tertutup
BH itu , sedangkan tangan kananku kulingkarkan di tubuh Intan dan
memasukkan ke dalam BH dan meremas buah dadanya.
Citra mulai membuka celanaku dan
menghisap penis yang sudah tegang itu . “ Ouhh. . mmhh. . yahh. . ” aqu
mulai menikmati jilatan Citra pada kepala penisku . Intan pun jongkok di
depanku dan menjilat telurku . Aku hanya bisa pasrah melihat dan
menikmati permainan mereka berdua .
Kemudian Mina keluar dari kamar dengan
selembar handuk menutupi tubuh, dia menarik meja di depanku supaya ada
cukup tempat untuk bermain. Mina berlutut sambil membuka celana Intan.
Setelah celana Intan lepas , dia mulai menghisap memek Intan .
“Ooohh . . Ssshh . . ahh . . ” Intan mendesah . Tak lama kemudian Intan membalikkan tubuhnya dan sekarang posisi Mina dan Intan menjadi “ 69 ″.
“Ooohh . . Ssshh . . ahh . . ” Intan mendesah . Tak lama kemudian Intan membalikkan tubuhnya dan sekarang posisi Mina dan Intan menjadi “ 69 ″.
Aku pun sudah tak tahan lagi, segera
kuangkat Citra dan membaringkannya di lantai dan membuka celananya .
Setelah terbuka aku langsung menghisap vagina yang sedang merah itu.
“Auuhh. . Ooohh. . Sayang. . ” desahan
Citra semakin membuatku bernafsu . Dengan segera aku mengarahkan penisku
ke vagina Citra , dan mulai menusukkan secara perlahan. Citra merasa
kesakitan dan mendorong dadaku, aku menghentikan penisku yang baru masuk
kepalanya itu.
Selang agak lama Citra mulai menarik
pinggangku agar memasukkan penis ke vaginanya , setelah masuk semua aku
menarik perlahan – lahan dan memasukkannya kembali secara perlahan –
lahan. “Ahh . . ayo Sayang. . ohh . . cepat. . ” Aku pun mulai
mempercepat gerakanku .
Dari tempatku terlihat Intan dan Mina
saling menggesek-gesekkan vagina mereka. “ Auuhh. . oouuhh . . iyahh. .
yahh. . sshh. . hh . . ” desahan Citra berubah menjadi teriakan histeris
penuh nafsu .
Tak lama kemudian Citra mencapai orgasme , tapi aku terus menusukkan penis ke arah vagina Citra . “ Gantian donk , aku juga pingin nih . . ” kata Intan sambil menciumi bibir Citra . Aku pun menarik penisku dan mengarahkan ke memek Intan setelah dia telentang.
Tak lama kemudian Citra mencapai orgasme , tapi aku terus menusukkan penis ke arah vagina Citra . “ Gantian donk , aku juga pingin nih . . ” kata Intan sambil menciumi bibir Citra . Aku pun menarik penisku dan mengarahkan ke memek Intan setelah dia telentang.
Ketika penisku masuk , vaginanya terasa
licin sekali dan mudah sekali untuk masuk , rupanya dia telah mengalami
orgasme bersama Mina. Tampaklah Citra dan Mina tertidur di lantai sambil
berpelukan. Sedangkan aku terus menggenjot tubuh Intan sampai akhirnya
Intan sudah mencapai puncak dan aku merasakan akan ada sesuatu yang akan
keluar .
“Aahh . . ” suara yang keluar dari mulutku dan Intan.
“Aahh . . ” suara yang keluar dari mulutku dan Intan.
Akhirnya kami berempat tertidur dan
pulang pada esok paginya. Setelah kejadian itu aqu tidak pernah bertemu
dengan Intan dan Citra . Mina sekarang sudah menikah dan tetap tinggal
di ruko itu . Sedangkan aku masih sibuk dengan urusan kerja dan tidak
pernah ke warnet itu lagi karena sudah ada sambungan internet di
rumahku.
No comments:
Post a Comment