Kost Gratis Asal Mau Ngewe
KLIK66 - Saya
akan bercerita tentang cerita sex dari pengalaman Pribadi saya, Sebut
saja nama saya Anwar, usiaku saat ini 27 tahun dan saya tinggal di
Bandung. Di usiaku yang yang masih tergolong muda saya sudah memiliki
kos-kosanan 8 kamar, dan bisa dibilang kos-kosan ini kos-kosan elit.
Kenapa saya berkata begitu, karena harga perkamar di kos-kosan ku itu
harga sewa perbulannya rata-rata 1,5- 2,5 juta, itu semua tergantung
fasilitas tambahannya.
Kos-kosan
saya ini bisa mencapai harga segitu karena letaknya memang strategis ,
kosan milik saya ini terletak di jalan Dago dekat dengan pusat
tongkrongan, kuliner maupun Factory Outlet. Selain memiliki fasilitas
dan interior yang mewah, fasilitas setiap kamar kosan saya adalah
sebagai sebagai berikut ; AC, TV LED, Water heater, ruang tamu bersofa,
dapur dan kamar mandi dalam.
BACA JUGA : Wik Wik Dengan Stw
Kebanyakan
yang mengisi kamar kosan saya adalah mahasiswi yang orang tuanya
memiliki harta yang berlimpah. Biasanya kosan ku di isi oleh anak-anak
pengusaha, atau pejabat, kebetulan kosan ku ini dikhususkan untuk
wanita. Karena yang mengisi adalah cewek, maka kosan saya ini terkenal
dikalangan para mahasiswa yang kuliah di Bandung.
Inilah
awal mula kisah mesum saya, pada suatu sore datanglah seorang wanita
yang bertubuh tinggi, kulit putih khas orang Indonesia, buah dada sedang
dan berparas cantik menggoda. Saat itu gadis tersebut menghampiri saya
dan memperkenalkan diri dengan nama Umi. Setelah memperkenalkan diri
ternyata dia hendak menyewa salah satu kamar kos saya yang kebetulan
saat itu memang ada yang kosong.
Kemudian
saya pun mengajak Umi ke dalam dan melihat salah satu kamar yang memang
baru saja habis sewanya dan tidak diperpanjang. Beberapa menit Umi
melihat suasana kamar dengan seksama, saat itu dia melihat mulai dari
ruang tamu, dapur, kamar mandi dan terakhir dia melihat kamar tidur yang
cukup luas dan mewah. Saat itu Ekspresi wajah Umi cukup puas dengan
keadaan kamar kos saya. Dari situ kami-pun mulai negosiasi tentang harga
kamar,
“Bagaimana Mbak, apakah cocok dengan kamarnya ?”, tanyaku.
“Cocok banget Mas, kamarnya gede, fasilitas oke dan bersih lagi, memangnya berapa perbulan Mas?”, tanya Umi pada saya. Saat itu saya langsung menjawab pertanyaan yang memang saya harapkan dari tadi,
“Cocok banget Mas, kamarnya gede, fasilitas oke dan bersih lagi, memangnya berapa perbulan Mas?”, tanya Umi pada saya. Saat itu saya langsung menjawab pertanyaan yang memang saya harapkan dari tadi,
“1,6 jt perbulan-nya Mbak”, jawabku.
Umi kaget mendengar harga yang aku tawarkan,
“Wahhh, mahal banget Mas, nggak bisa kurang apa nih Mas ? Aku udah cocok banget nih sama kamarnya?”, ucap Umi memohon.
Karena
saat itu nampaknya dia sangat ingin tinggal disana saya pun menahan
harga, karena bisnis adalah bisnis. Bisnis itu memang tanpa belas
kasihan dan tanpa toleransi. Lalu aku pun menjawab,
“Maaf sebelumnya Mbak, harga pas dan tidak bisa kurang”, ucapku menegaskan.
“Masa nggak bisa sih Mas, Sini aku mau ngomong sama yang punya kosan ini, Barang kali aja nanti bisa kurang ?”, ucapnya kepadaku.
“Masa nggak bisa sih Mas, Sini aku mau ngomong sama yang punya kosan ini, Barang kali aja nanti bisa kurang ?”, ucapnya kepadaku.
Saat itu
aku hanya tersenyum mendengar perkataan Umi. Dia tidak tahu kalau yang
punya kosan ini punya saya, mungkin saat itu dia menyangka saya hanya
pembantu yang mengurus kosan ini. Lalu saya menegaskan kepada Umi,
“Maaf ya Mbak, yang punya kosan itu saya”, jawabku dengan sedikit senyuman.
“ Upzzz… Maaf ya Mas saya kira Mas anak yang punya kosan ini, habis Mas imut sih kayak anak kecil mukanya, hhe… ”, ucap Umi mengelak dengan raut muka sedikit malu.
“ Upzzz… Maaf ya Mas saya kira Mas anak yang punya kosan ini, habis Mas imut sih kayak anak kecil mukanya, hhe… ”, ucap Umi mengelak dengan raut muka sedikit malu.
Saat itu aku menawarkan dengan penawaran yang sangat extreme dan berani kepada Umi, “Gini aja deh Mbak, saya kasih Mbak 3 bulan gratis tinggal disini asal kamu mau tidur sama aku”, ucapku tegas penuh spekulasi. Gila
nggak tuh, dengan spontan aku mengeluarkan penawaran tersebut, karena
memang dari awal saya melihat Umi, saya sudah tergoda dengan badannya
yang langsing, gerak geriknya yang sensual gaya bicaranya yang manja,
dan yang paling utama sih sebenernya aku lagi pengen ngewek. Saat itu
Umi terlihat kaget sekali mendengar penawaranku.
Saat itu
dia terdiam sejenak dan menatapku penuh dengan tanda tanya serius atau
tidak tawaran saya tersebut. Namun pada akhirnya dia-pun menjawab,
“Oke!! saya terima tawaran kamu Mas”, Umi menjawab dengan lantangnya.
Sekarang
giliran saya yang kaget mendengar jawaban dari Umi. Seketika dadaku
terasa sesak karena khayalanku yang sejak tadi ada dipikiranku akan
menjadi kenyataan. Saya tadi berfantasi bila saja aku bisa melihat dan
menikmati bentuk tubuh Umi yang langsing tanpa busana sama sekali.
Seketika jantungku berdegup keras, dan adik kejantananku senat-senut
dibuatnya.
Seakan
Kejantananku ini minta dibelai oleh Umi. Setelah Umi menjawab dengan
entengnya, aku menghampirinya, tanpa basa-basi langsung aku cium
bibirnya yang tipis terbalut lipglos menambah keseksian dalam berbicara.
Tanpa ragu aku mencium bibirnya, sebaliknya Umi pun mulai menyambut
ciumanku tanpa ada kekakuan layaknya pasangan yang sudah lama
berhubungan.
Saat itu
kami berciuman saling merangsang, sesekali aku mendengar desahan halus
Umi saat aku meremas buah dada-nya yang kencang dan kenyal itu,
“Sssss… Aghhhh…. ”, desah Umi ketika saya meremas lembut buah dada-nya.
Kemudian
tanpa ragu dan membuang waktu, aku mulai melucuti satu persatu baju
yang menempel di tubuh Umi, demikian sebaliknya, dan kini kami berdua
hanya memakai celana dalam saja. Sesuai dugaanku, buah dada Umi
mengelayut indah ditubuhnya, tidak besar dan tidak kecil bentuknya
sehingga apabila dilihat secara telanjang pas sekali dengan postur
tubuhnya.

Eeummm…
baunya khas, aku pelorotkan celana Umi yang sudah agak lembab. Saat itu
entah kenapa aku terdiam ketika melihat Vagina Umi yang tidak tertutupi
bulu satu pun itu, nampaknya dia mencukur habis bulu Vagina-nya sehingga
terlihat indah bentuknya. Umi tersenyum ketika aku melihat yang heran karena melihat Vagina-nya yang mulus tanpa bulu sedikitpun, lalu,
“Jilatin dong…”, pinta Umi dengan mesra.
Saat itu
saya menuruti permintaanya. Saya memulai menjilat dari bawah sampai
keatas selangkangan dan hingga berhenti di Vagina-nya. Sampai akhirnya
saya pun menjilati Vagina-nya, sembari menjilat, aku melihat ekspresi
Umi yang sedang aku jilati dia Vagina-nya. Saat itu dia mendesah,
memejamkan mata dan gelonjotan tidak karuan.
Dan dia
juga menggigit bibir bawahnya dan sembari kedua tangannya meremas sprei
kasur seperti orang yang sedang menahan sesuatu. Erangannya semakin
memburu seiring jilatan saya yang makin liar,
“ Eghhh… Oughhh… Ssss.. Aghhhhhh… ”, desah Umi mengerang keenakan.
Disatu
titik dia melepaskan nafasnya dalam dalam, tak lama kemudian keluarlah
cairan putih dari lubang Vagina-nya yang berbau khas, hal itu semakin
membuat saya semakin nafsu saja. Kemudian Umi menarikku keatas kasur dan
mulai menjilati kepala kejantananku, rasanya saat itu kepala Penisku
seperti kesemutan, beuhhh… enak-enak geli gimana gitu.
Sesekali
Umi menyedot semua batang kejantananku kedalam mulut-nya. Umi
melakukannya berulang dan berulang, hal itu membuatku merasakan nikmat
yang luar biasa. Sungguh permainan oral sex Umi profesional sekali
layaknya pemain film bokep yang sering aku tonton. Setelah Umi puas
memainkan kejantananku yang, aku bangun dan mulai mempersiapkan
kejantananku untuk lepas landas.
Nampaknya
kejantananku dari tadi ingin sekali segera merasakan kehangatan Vagina
Umi yang putih mulus dan tanpa satu bulu pun. Aku mengelus elus kakinya
yang panjang sambil menggesek gesekan kejantananku dimulut vagina Umi.
Tak lama kemudian tangan halus Umi menggiring kejantananku keliang
Vagina-nya. Kepala kejantananku terasa hangat menyentuh bibir Vagina
Umi.
Pada
awalnya terasa keset dan susah dimasukan, pada akhirnya setelah aku
gesek-gesekan kepala kejantananku dia klitoris Umi, pada akhirnya
Kejantananku pun bisa menerobos Vagina Umi dalam-dalam. Sedikit demi
sedikit saya gerakan pinggangku sambil saya arahkan oleh Umi sehingga
kepala kejantananku sudah masuk seluruhnya.
“ Ssss… Aghhhhh… Yeahhh… Oughhh… ”, Desah Umi mendesah nikmat merasakan kejantananku mulai keluar masuk di liang Vagina-nya.
Dengan
konstan aku melakukan gerakan sex itu kepada Umi. Sekitar 15 menit
dengan posisi sex Umi Dibawah dan saya diatas, hal itu membuat aku
dengan bebas menyodokan kejantananku divagina Umi. Bosan dengan gaya itu
aku meminta Umi untuk berganti posisi dengan gaya seks Doggy Style.
Saat itu Umi-pun mengiyakan permintaan saya.
Kini kami pun bercinta dengan gaya seks Doggy style, dan saya benamkan lagi kejantanan saya didalam Vagina Umi,
“ Zlebbbbbbb… Aghhhhhh…”,
Masuklah Penis saya didalam Vagina Umi. Umi-pun,
“ Oughhh… Shit… nikmat sekali sayang, ayo puaskan aku… Aghhhh… ” ucap Umi.
Mendengar ucapan Umi, saya pun mulai menggencarkan tusukan Penisku dengan kencangnya,
“ Ceplak… Ceplak… Ceplak… Ceplak… ”, suara pahaku bersentuhan dengan pantat lisa.
“ Ughhh… Ssss.. Aghhh… enak sekali Memek kamu Umi, Aghhh… ” desahku.
“ Ughhh… Ssss.. Aghhh… enak sekali Memek kamu Umi, Aghhh… ” desahku.
Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodok Vagina Umi, kurasakan kejantananku berdenyut-denyut,
“ Umii… aku mau keluar nih… Aghhh… ”, ucapku pada Umi.
“ Aku juga Mas… aku sudah nggak tahan lagi Mas, cepetan keluarin Mas… oughhh…”, ucap Umi. Saat itu saya semakin menggebu-gebu dalam bermain sex, kupercepat gerakan pinggulku,
“ Oughhh… Aku mau keluar sayang, keluarin dimana Miii… Ssss… Aghhh… ”, tanyaku.
“ Diluar Anwar sayang… Oughhh… ” jawabannya.
“ Aku juga Mas… aku sudah nggak tahan lagi Mas, cepetan keluarin Mas… oughhh…”, ucap Umi. Saat itu saya semakin menggebu-gebu dalam bermain sex, kupercepat gerakan pinggulku,
“ Oughhh… Aku mau keluar sayang, keluarin dimana Miii… Ssss… Aghhh… ”, tanyaku.
“ Diluar Anwar sayang… Oughhh… ” jawabannya.
Tidak lama setelah itu terasa ada yang akan keluar dari Penisku, dan,
“ Crotttttt… Crotttttt… Crotttttt… ”,
“ Slurpp… Serrrr… Serrrrrrr ”,
“ Slurpp… Serrrr… Serrrrrrr ”,
Pada
akhirnya kami pun keluar hampir bersamaan, dan aku lupa mencabut
kejantananku dari Vagina Umi. Lendir memek Umi dan Spermaku bercampur
menjadi satu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa karena aku bisa
menikmati wanita secantik dan sexy Umi. Kemudian,
“Miii, Maafin aku yah, aku tadi nggak sempet cabut penis aku”, ucapku meminta maaf.
“Yah gimana dong ini, kamu pokoknya harus ganti rugi sama aku”, ucap Umi.
“Baiklah aku akan kasih kamu apapun untuk ganti rugi buat kamu”, ucapku merasa bersalah.
“Baiklah kalau begitu, mudah saja ganti ruginya. Aku mau kamu memberi aku Kost gratis selama yang aku inginkan, aku berjanji tidak akan menuntut tanggung jawab dari kamu jika aku sampai hamil” ucapnya.
“Okey, tapi jika aku ingin ML sama kamu kamu harus mau lagi yah, kapan pun saat aku pingin Ml sama kamu”, ucapku.
“Oke deal”, jawabnya singkat.
“Yah gimana dong ini, kamu pokoknya harus ganti rugi sama aku”, ucap Umi.
“Baiklah aku akan kasih kamu apapun untuk ganti rugi buat kamu”, ucapku merasa bersalah.
“Baiklah kalau begitu, mudah saja ganti ruginya. Aku mau kamu memberi aku Kost gratis selama yang aku inginkan, aku berjanji tidak akan menuntut tanggung jawab dari kamu jika aku sampai hamil” ucapnya.
“Okey, tapi jika aku ingin ML sama kamu kamu harus mau lagi yah, kapan pun saat aku pingin Ml sama kamu”, ucapku.
“Oke deal”, jawabnya singkat.
Singkat
cerita semenjak kejadian itu saya memberikan kost gratis kepada Umi. Dan
Umi-pun tidak mengingkari janjinya untuk melayani kebutuhan seks ku
kapan pun ketika saya mau. Sungguh menyenangkan sekali kisah seks saya
ini. Dan perlu pembaca tahu sebagai pemilik kost, saya tidak hanya
melakukan dengan Umi saja, namun saya melakukan dengan anak kost lainya
yang biasanya butuh uang jajan lebih atau yang butuh buat Shoping.
No comments:
Post a Comment